Kamis, 10 Januari 2008

-Jika saya diberikan Dana 1 Triliyun…

maka Saya akan Mengembangkan Kebijakan Pendidikan Yang Demokratis dalam Teknologi Informasi.

Di era reformasi dan globalisasi, ada kecenderungan kekuasaan negara melemah di desak oleh kekuasaan ekonomi.Maraknya pembukaan program ekstensi atau non-reguler di Perguruan Tinggi Negeri ada kecenderungan untuk memperoleh dana ketimbang untuk demokratisasi pendidikan. Sehingga pendidikan semakin elitis. Membesarnya pemungutan biaya yang relatif tinggi tampaknya belum diikuti dengan peningkatan mutu pendidikan.Negara sebagai penanggung jawab utama pendidikan nasional seharusnya menyediakan fasilitas pendidikan yang realistik dan memadai. Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum memiliki political will untuk memprioritaskan pendidikan untuk perbaikan ekonomi dan sumber daya manusia.
Padahal kondisi daerah di Indonesia dilihat dari sisi SDM-nya sangat kompleks. Maka tidak mengherankan apabila banyak terjadi kejanggalan, misalnya daerah yang SDA-nya tinggi tetapi SDM-nya rendah. Papua dapat dicontohkan dalam kasus ini. Kondisi ini semakin mempersulit mewujudkan pendidikan yang sangat baik dan SDM yang semakin merata di berbagai daerahKesenjangan di atas, apabila tidak segera dilakukan pembuatan kebijakan pendidikan yang jelas orientasinya dapat memicu disintegrasi. Orientasi kebijakan pendidikan yang diperkirakan dapat memperkuat integrasi nasional adalah meningkatkan mutu SDM dan pemerataannya di daerah. Pengembangan SDM menjadi kebutuhan mendesak, karena dibandingkan dengan negara tetangga masih sangat rendah.
Oleh karena itu ,daerah-daerah yang ada saya akan berikan keluasan untuk secara kreatif mengembangkan berbagai kebijakan teknis yang dianggap tepat dengan berpedoman pada mutu standar nasional dan memberikan suatu fasilitas-fasilitas yang memadai berupa komputer-komputer yang akan digunakan oleh berbagai Warga Negara Indonesia untuk kebutuhan SDM tepatnya diberbagai sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.Agar kebutuhan Pendidikan dan TI semakin meningkat di Negara INDONESIA….
Tugas UTS :

Komputer DNA Dan Masa Depannya :

-> Komputer DNA Akan Menggantikan Komputer Biner :
Komputer yang kita kenal sehari-hari menggunakan data biner (binary data) untuk menyimpan dan mengolah informasi atau perhitungan. Data binerini merupakan sistem angka berbasis dua, yaitu 0 dan 1. DNA, singkatan dari (deoxyribose nucleicacid), menyimpan dan mengolah informasi genetikamanusia dalam molekul-molekul yang diberi kode huruf A, C, T, dan G. A merupakan inisial untuk adenine, C untuk cytosine, T untuk thymine, dan Guntuk guanine. Dapat kita lihat disini bahwa computer DNA akan segera terwujud ada seorang ilmuwan komputer yang bekerja di University of Southern California bernama Leonard M Adleman. Analogi antara keduanya inilah yang dimanfaatkan dalam komputer DNA.
Pada tahun 1994 untuk pertama kalinya Adleman memublikasikan perhitungan dasar komputer DNA dalam jurnal ilmiah Science. Sejak itu ilmuwan-ilmuwan seluruh dunia berbondong-bondong melakukan penelitian untuk mengembangkan computer canggih yang sistemnya meniru dari sel makhlukhidup ini. NASA, Pentagon, serta banyak lagi lembaga dan agen federal berlomba-lomba mengucurkan dana untuk penelitian yang bisa menghasilkan DNA sintetik yang kemudian digunakan untuk penelitian yang berusaha mengembangkan sistem komputer masa depan ini.
Ternyata dapat kita lihat disini bahwa suatu saat nanti computer DNA memang benar-benar akan menggantikan computer biner.

-> Komputer DNA Hanyalah Impian Masa Depan :
Ada satu rahasia yang merupakan keunggulan utama komputer DNA. Enzim-enzim yang terlibat bekerja secara paralel. Komputer klasik membaca dan mengolah data secara linier (berurutan).Melibatkan data dalam jumlah besar, computer klasik akan sangat kerepotan mengolah data-data yang luar biasa banyaknya. Penghitungan membutuhkan waktu sangat lama karena dilakukan satu per satu. Di sinilah keunggulan komputer DNA! Untuk jumlah data yang sangat banyak, komputer DNA dapat melakukan penghitungan jauh lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara parallel (bersamaan).ternyata benar, memang computer DNA memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan computer biner. Kita tinggal menunggu saja kapan computer DNA ini akan ada dan berkembang, karena memang sedang diteliti dan dianalisa oleh para ilmuwan. Jadi bukan tidak mungkin computer DNA bukanlah impian saja.

-> Banyak Vendor Masih Enggan Mengembangkan Komputer DNA :
Dalam mengembangkan Komputer DNA,memang masih banyak Vendor yang masih enggan untuk mengembangkannya.Dikarenakan biaya untuk pengembangan computer DNA tersebut sangat besar dan banyak rintangan-rintangan yang ada. Sehingga hal tersebut membuat para vendor enggan untuk mengembangkan computer DNA.
Pembajakan Software :

->Melarang Pembajakan Secara Terbatas Untuk Aplikasi Tertentu :
Pembajakan software dilakukan karena orang menganggap bahwa software yang legal itu mahal,mungkin mereka berpikir “kenapa kita tidak membeli yang bajakan aja” karena software bajakan menurut mereka dapat dijangkau harganya, (tidak terlalu mahal) menurut saya anggapan itu kurang tepat. Karena menurut presiden direktur Microsoft Indonesia Tony Chen mengatakan bahwa Microsoft banyak menjual produknya dengan diskon 90% bagi penggunaan diperguruan tinggi. Nah , disini lah kita melihat bahwa pembajakan sangatlah merugikan. Pembajakan tidak boleh diberikan batasan, karena tindakan tersebut benar-benar merugikan suatu perusahaan, dan juga Negara sendiri.

->Melarang Pembajakan Secara Ketat (Tanpa Toleransi) :
Di Indonesia hampir 100% tepatnya 87% peranti lunak yang digunakan adalah hasil pembajakan. Bila kita melihat kondisi ini apa yang terjadi terhadap perusahaan tersebut. Seperti Microsoft. Mereka mengalami banyak kerugian. Malahan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Tony Chen setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mengatakan "Kami minta penegakan hukum dari pemerintah,". kerugian akibat pembajakan itu mencapai US$ 187 juta.
Dapat kita lihat dari kasus tersebut. Bahwa pembajakan harus benar-benar ditanggulangi dengan serius tanpa kompromi, hal ini juga dapat merugikan negara Indonesia di mata dunia. Karena pada saat ini Indonesia berada pada posisi ke-3 negara yang melakukan pembajakan terbesar di dunia.

->Membajak Bila Perlu Saja :
Sebenarnya jika kita membajak sebuah software, sebaiknya software yang kita bajak tersebut harus digunakan hanya untuk kita sendiri. Tidak untuk disebar luaskan ke orang lain.